Minggu, 24 Agustus 2008

70 hari kepergian Bapak......


Tak terasa 70 hari telah berlalu, tapi aku belum sepenuhnya menyadari kalau Bapak sudah pergi, pergi untuk selamanya dan takkan kembali.

Jumat pagi Tanggal 13 Juni 2008

entah mengapa aku sangat ingin pulang ke Sekayu, ikut suamiku yang sekalian mau ngajar. Karena beli keperluan toko, kami yang berangkat pagi akhirnya baru bisa menuju ke Sekayu kira-kira jam 5 sore. Dan pada jam 10 malam ketika kami tiba, Bapak yang membuka pintu. Sepertinya ada sedikit kekesalan dimuka Beliau, aku tak tau apa itu… apakah karena kami yang nyampenya malam (karena Beliau selalu berpesan “jangan suka jalan malam”), ataukah karena sebab yang lain…. Entahlah. Yang pasti kami juga sedikit kecewa karena tidak sempat makan malam bersama seperti yang kami rencanakan, kami sudah beli iga bakar 4 porsi, maksudnya untuk dinikmati bersama, sayangnya jalan Palembang sekayu macet, jadinya kami agak terlambat nyampenya.

Tak banyak yang Bapak katakan, Beliau kembali tidur dikursi malasnya, tapi begitu mau tidur Beliau sempat menggigit sedikit iga bakar yang kami bawa, dan terus pergi tidur. Karena sudah malam, kamipun semua pergi tidur

Pagi Sabtu 14 Juni 2008

Karena Bapak ulang tahun tanggal 3 Juni lalu, aku berencana bikin acara ayam bakar (tradisi keluarga jika ada yang berulang tahun). Kira-kira jam 7 pagi aku, mas, ibu dan Bapak duduk di teras depan sambil liat mas taris makan. Ada Kopek mar telpon untuk ngajak kepasar beli bahan untuk dimasak. Karena Kopek mar mau kekondangan, akhirnya kami pergi ke pasar dengan di antar mas Rois dan taris ikut sambil tetap disuapin makan. Bapak masih duduk di teras…. Tidak banyak ngomong… hanya diam dan memandang ke depan dengan tatapan penuh wibawanya… tapi tetap diam.

Karena mau ngajar, Mas Rois dan Mas Taris pulang setelah mengantar kami kepasar. Kira-kira jam 9 pagi, kami pulang dari pasar, Mas Rois sudah berangkat ngajar, dan ternyata Bapak pergi ke kebun… hobbi dan jiwanya Beliau….
Kami melanjutkan masak memasak kami, tidak merasa ada sesuatu yang aneh, karena memang Beliau semenjak pensiun sangat rutin ke kebun…”cari keringat” kata Beliau. Yah kami juga mikirnya karena kami rame di rumah, jadi ada yang nemenin ibu, sehingga Beliau bisa ke kebun.

Sabtu, jam 12.30
Bapak belum pulang, biasanya jam 12 beliau sudah pulang, tapi ibu bilang beliau lagi ngawasi orang ngecor “pedapuran” (tempat perkuburan keluarga). Karena sudah lapar, kami yang udah kumpul melanjutkan acara makan-makan tanpa ada ‘yang berulangtahun’nya.

Sabtu, jam 15.00
Kak Bocah bilang ada motor dan tempat minum Bapak di lokasi kebunnya, dan kak Bocah mencoba mencari Bapak.

Sabtu, Jam 16.00’
Kak Bocah menemukan handuk Bapak
Sabtu, Jam 17.00
Kak to, Kopek Mar, Koyong fir, dan Mas Rois memutuskan untuk mencari Bapak karena dikhawatirkan terjadi apa-apa dengan Bapak. Karena luasnya kebun, mereka ditemani orang-orang yang berada disekitar kebun untuk menemani mencari Bapak.

Sabtu, Jam 18.00
Bapak ditemukan dalam keadaan pingsan, sehingga langsung di bawa pulang ke rumah

Jam 18.30
Bapak nyampe ke rumah, minta disuapin makan dan minta obat sakit perut. Langsung diberikan obat dan oralit, dan disuapin makan “ayam panggang” yang kurencanakan untuk merayakan ulang tahun Beliau. Ibu dan kopek sok sempat membimbing beliau untuk ngucap… melafaskan laila haillallah…. Beliau tampak sudah mulai pulih, dan makannya banyak, sehingga kami bisa bernafas lega, alhamdulillah Bapak tidak kenapa-napa. Sempat digendong mas rois dan koyong fir ke WC untuk buang air.

Jam 19.30
Diputuskan untuk membawa Bapak ke Rumah sakit, karena nafas beliau tidak stabil. Aku, mas rois, dan kopek erna tidak ikut karena sudah terlalu banyak yang ikut, lagian ibu dan anak-anak tidak ada yang menemani. Kami berencana mau ke rumah sakit nanti jam 21.00.

Jam 19.45
Ada telpon dari koyong fir, Bapak telah pergi………
Aku langsung memeluk ibu…. Bu.. Bapak telah pergi tinggalin kita…. Nggak nak, Bapakmu kerumah sakit…. Nggak bu, barusan ada telpon mengatakan Bapak udah pergi…..
Ibu sangat tenang….. mungkin masih tidak percaya ….. aku hanya bisa menangis….

Jam 20.00
Bapak tiba di rumah… hanya diam, dan tetap tertidur diam….
Kami anak-anaknya menangis, merasa tidak kan bertemu lagi dengan Beliau. Ibu tenang, tapi mungkin hatinya lebih menangis.

Minggu 14.00
Bapak diantarkan ke tempat peristirahatan Beliau terakhir, tempat yang belum selesai beliau bangun, kini telah beliau tempati. Sebenarnya Beliau rencananya ditempatkan jam 10, tapi masih menunggu cucu terbesarnya, ponakan terbesar kami, yang kerja di Jakarta, sayangnya dia tidak dapat pesawat, baru dapat berangkat jam 14.00

Bapak, kami anak-anakmu dan ibu sangat menyayangimu…
Waktu 66 tahun bukan waktu yang singkat, 29 tahun Bapak bersamaku, tapi rasanya belum puas aku menghabiskan waktu bersama Bapak. Rasanya belum bisa aku membahagiakan Bapak, Bapak telah pergi. Dulu aku kuliah S1 Bapak mengantarku ke Medan, dengan telaten mengurus dan melengkapi kebutuhanku…. Tapi sekarang, disaat sebulan lagi aku mau berangkat S2, yang kuharapkan bapak bisa ikut mengantarkanku lagi, Bapak pergi….. Bapak tidak lagi bisa menyaksikan aku wisuda kelak… bapak tidak bisa lagi………. :((

Bapak…
Aku tau disana Bapak lebih bahagia, aku berjanji akan selalu mendoakan Bapak, aku berjanji akan melakukan yang terbaik untuk studiku dan ibu. Aku berjanji akan memenuhi harapan-harapan Bapak….
Semoga Bapak berada disyurga yang terindah, dimana Bapak selalu bahagia dan berada didekat Dia yang Maha Pengasih dan pemilik kehidupan, amien….

Aku tau, disana Bapak bisa melihatku, melihat ibu, melihat anak cucu bapak….. walau kami tidak melihat Bapak lagi….


H. ZAINAL BIN AHMAD
03 Juni 1942 – 14 Juni 2008

Selasa, 08 April 2008

adek raka........

Sabtu (29 Maret 2008), ada bunda (adek mama) maen ke Baturaja. Wah mas Taris seneng banget soalnya, bunda ajak adek Raka. Tidak siang...tidak malam, Taris maunya deket adek raka terus... diciumin, diajakin ngobrol, yah walaupun sama-sama belum bisa mengerti yang dibicarakan, tapi seru aja. Maklum kalo Taris 3 taon, adek Rakanya baru 2,5 bulan. Taris disuruh ajak adek Raka ngobrol....

Taris : " adek bayi... apa yach ? "
Raka : "ae.oe..aa...oe..."
Taris : " adek bayi.. apa yach ? "
Raka : Diem aja...
Taris : " Ma, adek pacak ...? " (maksudnya adeknya ngga bisa jawab )

hehehe, Taris, dah pengen adek kayaknya. Sayangnya mama papa belum dikasih rezeki tuk kasih mas Taris adek.











Berdoa ya sayang...mudah-mudahan mama dan papa bisa kasih adek untuk mas Taris.Amien...

Adek Raka udah pulang hari minggu (6 April 2008))

Kamis, 20 Maret 2008

Menggapai asa impian !

Mama ikut seleksi Nasional beasiswa Gelar Bappenas untuk tahun 2008, tanggal 7 Januari diusulkan dari Pemda, dan karena dianggap lulus seleksi administrasi, tanggal 10 Januari ada panggilan dari Bappenas Jakarta untuk ikut Tes Potensi Akademik (TPA) pada tanggal 19 Januari 2008 jam 08.00 WIB di Gedung Doktor Pascasarjana UNSRI. Dari Kab. OKU untuk TPA gelombang II ini ada 8 orang, dari 27 orang peserta dari SUMSEL (Peserta TPA Nasional gel II seluruhnya 609 orang dari seluruh Indonesia).

Walaupun sudah persiapan secara maksimal, mama ngerasa hasilnya ga maksimal. Susah banget... padahal buku TPA yang ada udah mama pelajari, ternyata beda... rasanya sulit banget. Wajar kalau hasil TPA Bappenas dianggap yang paling mewakili untuk semua instansi/badan dalam segala macam bentuk seleksi, rasanya mama ga bakal lulus deh!
Sampe-sampe pas Papa tanya gimana, mama cuman ketawa hehehe "ga usah dibahas lagi deh pa... susah banget ". Tapi kayaknya bukan cuman mama yang punya perasaan kayak gitu, ternyata hampir semua peserta yang ujian bareng mama pada ngeluh " kok susah banget soalnya, padahal kayaknya udah banyak buku yang dibahas". hahaha sudahlah lupakan saja !!!!

Tanggal 26 Januari 2008, jam 11.30 WIB, ada telp masuk ke hp mama. Mama liat, kode areanya +6221XXXXX, mama angkat, ternyata telp dari Bappenas Jakarta, mama dinyatakan lulus tahap TPA dan sebagai tindak lanjutnya mama dipanggil untuk ujian TOEFL tanggal 9 Februari 2008, jam 08.00 di Lembaga Bahasa UNSRI Palembang.


Subhanallah.... ini berita yang paling membahagiakan, karena mama betul-betul ga menduga bisa lulus untuk TPA ini, karena mama ngerasa susah banget. Untuk gel II ini dari Sumsel yang dipanggil untuk ujian TOEFL ada 12 orang, sedangkan dari Kab. OKU sendiri hanya tinggal 3 orang yang bisa ikut terus ke ujian TOEFL nya (untuk tahap TOEFL Nasional tinggal 322 peserta ).Sekali lagi Subhanallah.....

Tanggal 8 Februari 2008, mama diantar Papa dan Mas Taris berangkat ke Palembang untuk ikut ujian. Tanggal 9 februari, Mulanya mama pikir ujian TOEFL nya hanya prediction, ternyata ITP-TOEFL. Hehehe... agak keder juga, karena mama ngerasa bahasa Inggrisnya masih blibat blibet....Tapi Test must go on !!! siap ga siap mesti dilaluin kalo emang mau sekolah biaya negara.... Setelah TOEFL dilanjutkan dengan tes wawancara...

Tanggal 18 Februari, menurut rencana, sudah ada pengumuman akhir baik untuk gel I maupun gel II seleksi nasional Beasiswa gelar Bappenas. Tapi ternyata meleset, pas temen-temen telp ke Bappenas, mereka bilang mungkin awal Maret baru ada....

Tanggal 4 Maret 2008, mama, papa dan mas Taris lagi jalan ke palembang, iseng mama cek website Bappenas lewat HP... ternyata ada pengumuman untuk yang Doble Degree, ternyata mama belum beruntung, mama ga lulus Program DD (sebagai pilihan pertama mama). Yah...mungkin memang kemampuan Bahasa Inggrisnya belum memenuhi, mungkin peserta lain lebih pinter bahasa Inggrisnya dibanding mama, mungkin memang belum rezekinya tuk studi keluar, atau mungkin mas Taris belum rela di tinggalkan mama terlalu jauh walaupun hanya satu tahun. yah...mungkin...mungkin... dan mungkin... yang lain hehehehe.... Tapi tak urung, itu bikin mama sedih, karena terus terang mama sangat mengharapkan pilihan pertama mama itu. Walau kecewa, mama masih menanam harapan untuk dapat diberi kesempatan sekolah Program Dalam Negeri 13 Bulan (pilihan kedua mama). Sayangnya pengumumannya ga barengan. Yah...untuk sementara, mama harus deg-degan dan untuk sementara harus menerima kenyataan bahwa mama gagal untuk Program Doble Degree.

Mungkin ga boleh yah terlalu pesimis... tapi dengan ketidak lulusan mama di Program DD itu udah bikin mama ga terlalu berharap untuk dapat lulus untuk Program S2 Dalam Negeri 13 bulan, karena mengingat saingan yang banyak, dan mungkin juga kemampuan mereka diatas rata-rata.

Hari Jumat tanggal 14 Maret jam 17.00 WIB, 2 orang teman mama yang ikut TOEFL dari Kab. OKU, telp bilang bahwa mereka udah di telp dari Program MAP UNSRI bahwa mereka dinyatakan lulus. Mama agak down, kok mama belum ditelp juga??.. memang mama pilihannya bukan UNSRI tapi mama pilih di UI. Mama coba berprasangka baik, ah mungkin karena dari Bappenas udah diserahkan ke masing-masing Universitas, mungkin memang dari UI belum menelpon peserta. Tapi besoknya (sabtu), mama tambah pesimis,temen mama dari palembang telp bahwa dia pagi tadi udah ditelp dari MAP UNSRI panggilan kelulusannya. kembali berprasangka baik...... ah mungkin yang UI belum...:(( tak urung mama sedih.

Tanggal 17 Maret, hari senin, mama tetap nungguin telp ... karena mama cek di website Bappenas belum ada pengumuman secara resmi. Jam 09... belum ada.... lewat jam 10... ga ada telp.... mama semakin terpuruk... tapi tak urung mama bilang ke papa, untuk ikut ujian Pasca di UNSRI karena mama kayaknya ga lulus beasiswa Bappenas ini... alhamdulillah papa setuju (mungkin kasian liat mama yang kayaknya sedih banget karena ngerasa gagal).

Jam 11.47 wib, ada telp... kembali kode jakarta +62217888xxxx, rasanya sudah deg-degan ... ga terkontrol...hanya satu harapan mama, telp dari Pasca UI..... SUBHANALLAH.... maha besar engkau ya Allah, mama di nyatakan lulus diterima di Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik (MPKP)-UI.... subhanallah ya Allah... ini anugrah terindah...mungkin ini hadiah ulang tahun mama dari Allah, tak terlukiskan betapa mama sangat bersyukur, karena UI merupakan kampus impian mama... Mungkin rasa syukur ini ga akan pernah sebanding dengan karunia dan nikmat yang Allah berikan untuk mama. Ya allah jadikan hamba orang yang pandai bersyukur... bukankah Allah akan menambah nikmat bagi hamba yang pandai bersyukur.

Hari itu juga mama mendapat fax surat panggilan resmi dari Program MPKP UI, dan mama diminta registrasi online yang hasil registrasinya kemudian langsung mama fax kan ke MPKP UI. Insyaallah perkuliahan mulai Agustus 2008. Alhamdulillah ya allah...

Mas Taris Sakit........





Mas Taris sakit...
Badannya panas banget, kemaren pas sabtu memang agak panas, tapi setelah mama kasih obat penurun agak lumayan turun panasnya. Sabtu malam, Mama ama Papa hampir ga tidur, karena mas Taris juga sepertinya gelisah. Memang mas Taris anak manis... mungkin ga mau merepotkan mama papa, mas taris ga rewel, tapi keliatan kalo dia tidurnya ga nyenyak, bentar2 bangun.... mungkin karena badannya yang agak tinggi. Mama dan Papa terus kompres kepala mas Taris, takutnya kalo panas terlalu tinggi Mas Taris bisa step, mama ga mau itu terjadi.

Badan mas Taris tambah panas, kalo dikasih obat, turun sebentar, abis itu panas lagi. Sampe minggu pagi panas badan mas Taris belum stabil, Mama agak panik karena kalo sabtu minggu atau hari libur biasanya ga ada dokter buka. Dari pada bingung sendiri mama akhirnya telp nenek mas Taris, dan dikasih obat yang biasanya nenek kasih untuk pasiennya (nenek Mas Taris bidan). Alhamdulillah badan mas Taris udah mulai turun panasnya, dan udah bisa tidur. Tapi senin dan selasa mas Taris belum bisa sekolah, karena walaupun ga panas lagi, tapi badan mas Taris masih keliatan lemah.

Hari Rabu juga ga sekolah, karena selain biar mas Taris istirahat dulu, juga karena hari kamis kan tanggal merah, jadi biarlah minggu ini mas Taris istirahat dirumah dulu. Rabu siang, ada bu guru mas Taris ke rumah tuk besuk, tapi mas Tarisnya lagi tidur. Alhamdulillah sekarang Mas Taris udah lumayan sehat, walaupun masih butuh istirahat pemulihan, tapi mas taris udah bisa kembali lari-lari, udah bisa main lagi.

Selasa, 11 Maret 2008

Spiderman.....

Pas ke Ramayana, mama liat baju spiderman yang lengkap dengan topengnya..., kayaknya lagi musim. Mama sempet kepikiran, kalo mas taris pake, pasti lucu banget. Apalagi di tivi sekarangkan ada iklan rinso yang anaknya itu pake baju spiderman.

Pilihannya ada dua, satu warna merah, satu lagi warna item. Tapi kayaknya yang seru warna merah pas sama yang dipake spiderman sebenernya. Setelah dapet ukuran dan warna yang cocok, mama akhirnya beli satu tuk mas Taris.

Seperti perkiraan mama, Mas Taris seneng banget. Langsung deh minta dipakein....
Ternyata, tanpa mama kira, pas iklan Rinso, mas Taris bilang " sama kaya mas Taris".... eh satu lagi kebetulan, tas sekolah mas Taris ada gambar Spidermannya... mas taris bilang juga " sama ya ma" ... Wah, Spiderman mama ternyata lebih pinter dari yang mama bayangkan....

Minggu, 02 Maret 2008

Potong Rambut................ (20 Feb 2008)



Rambut mas Taris udah panjang, sama kayak rambut papa. Sepertinya udah waktunya untuk dipotong. Papa ajak mas Taris untuk pergi ke pangkas rambut, karena dari dulu papa ga pernah potong rambut ke salon... karena kata Papa, kalo cowok itu potong rambutnya ke pangkas rambut bukan ke salon, yang iya nya, papa ga suka ke salon karena alergi ketemu dan dilayani oleh para bences hehehe.....



Wow... mas Taris dah pinter, pas tukang pangkas potong rambutnya, dia diem aja, nurut... ngikutin instruksi yang diberikan. Cuman keliatan kalo Mas Taris agak takut, agak gemetar mungkin denger alat potong rambutnya. Tapi karena sebelumnya liat gimana papa udah pangkas rambut, Mas Taris akhirnya tetep maju...tetep berani untuk pangkas rambut. Mas Taris memang mengidolakan papa....

Hore... mas taris udah potong rambut, dah rapi sekarang....

ke Pulau Kemaro (24 Feb 2008)



















Sekolah pertamamu....(16 Juli 2007)

yippieee.... hari ini mas Taris mulai sekolah. Sekolahnya di TK - Play Group Islam Terpadu TUNAS CENDIKIA. Wah yang heboh kayaknya malah mama, sibuk siapin mulai dari baju, tas sampe pernak pernik yang ada kaitannya ama sekolah mas Taris. Dan memang, moment ini dah lama mama tunggu.... ceritanya, dari dulu mama udah ga sabar nungguin mas Taris besar, nungguin sampe mas Taris cukup umur... trus pake seragam. Nich... tiba saatnya. dan memang Taris diantara kawan-kawannya paling muda, baru 2,5 tahun, untung aja keterima (pas alias mepet banget ama syaratnya).

Teng...teng... jam 7.30, mas taris dah siap. Karena belum punya seragam, jadi masih pake pakaian bebas. Yang ngantarin banyak banget... ada papa (yang ga kalah hebohnya ama mama begitu lihat mas Taris dah mau sekolah), ada mama (pastinya hehehe), dan ada yuk yen / pengasuhnya Taris (diajak karena besok-besoknya dia yang bakal antar jemput taris).


Sesampai di sekolah, Taris diberi gantungan nama agar mudah dikenal sama guru dan temen-temennya. Tapi tetep, maunya minta ditungguin mama... jadi yang sekolah mama bukan mas Taris. Masih kolokan, masih belum mau ikut kegiatan di kelas, cuma sebagai pemerhati, maklum hari pertama.

Sebenernya, selain pengen liat tubuh mungil itu pake seragam, mama pengen Mas Taris dapet lingkungan dan ilmu yang islami, juga pengen Mas Taris bersosialisasi, punya banyak temen, karena di lingkungan rumah ga ada anak kecil sebaya Mas Taris, jadinya Mas Taris banyakan maen dirumah.... maen games di komputer. Sekarang, mas Taris punya temen banyak juga punya bu Guru.







Fase perkembangan Jagoanku....

baru lahir….Tepat tanggal 16 februari 2005, mama mendapat kado yang merupakan anugrah terindah dari Allah di hari Ulang Tahun mama, kamu tau nak apa kado itu...?, kadonya adalah kelahiranmu. Pada jam 8.00 wib, kamu lahir sehat dengan berat badan 3,8 kg dan PB 52 cm.

taris 1 bulanPertumbuhanmu pesat anakku, pada bulan pertama beratmu sudah 5,2 kg dan PB mu 56 cm. Pada bulan kedua beratmu 5,8 kg dan PB 59 cm, ehm... pada bulan kedua ini kamu makin menggemaskan karena kamu sudah bisa diajak becanda.

umurmu 3 bulanPada bulan ketiga, BB/TB mu sudah 6,3 kg/ 67 cm, dan engkau sudah bisa tengkurap sayangku. Pada bulan ke-4, BB/TB mu sudah 7,2 kg / 70 cm, dan yang paling membuat mama amazing... dibulan ke-4 ini kamu sudah tumbuh gigi satu dibagian atas. Kalau untuk ukuran biasa, gigi biasanya tumbuh pada bulan ke-6, tapi ini mama aja ga nyangka, ketika pengasuhmu (yuk fitri) bilang ada gigi dibagian atas, dan ketika mama raba ternyata benar.

Dengan berat 7,7 kg, pada bulan ke-5 umurmu, engkau sudah bisa duduk. Perkembanganmu sangat pesat sayang, pada umur 6 bulan beratmu sudah 8 kg, dan engkau sudah mulai belajar berdiri dengan pengangan dan merangkak. Dilanjutkan pada bulan ke-7 engkau sudah belajar berjalan sambil berpegangan (BB mu 8,4 kg).

anakku sayang....

Kamu tau, pada umur 8 bulan kamu makin pintar... engkau udah bisa menggerakkan tangan untuk menunjukkan "amien" (tanda selesai berdoa) dan gigimu sudah ada 5 sayang.... sebuah perkembangan yang pesatkan sayang.... beratmu sudah 8,7 kg.

umur 9 bulan yang menggemaskanUmur 9 bulan, engkau tambah menggemaskan.... udah bisa menggerakkan tangan sebagai tanda "dadah...", udah bisa tepuk tangan, gigimupun udah ada 6. Beratmu sudah 9,4 kg.....

Anakku sayang...maaf, catatan mama yang detail tentang perkembanganmu cuman sampe umur 9 bulan. Tapi walaupun tidak tercatat secara detail, yakinlah... perkembanganmu ada selalu tercatat dalam memori mama sebagai kenangan terindah. Yang pasti, dari tahun awal kelahiranmu sampe sekarang, seingat mama, tak sekalipun mama merasa terepotkan karenamu.... engkau permata hati mama, engkau tau membawa diri, engkau tau membuat mama papa seneng... ga pernah merepotkan...... we love u, son !

Tarisku sekarang….

Teruntuk Cahaya Hatiku......

230120087571.jpg

Anakku, Muhammad Taris Islah Atiqi..........

Memilikimu merupakan anugrah terindah bagi mama dan papa. Begitu banyak waktu yang kau lalui, rasanya tak ingin mama lewatkan walau sedetik pun tanpa bersamamu. Tahapan-tahapan yang begitu menakjubkan, membuatku selalu ingin selalu melihat perkembanganmu. Blog ini sengaja mama buat untuk melukiskan betapa waktu yang kita lalui itu begitu berharga dan tak boleh hilang begitu saja tanpa dapat dikenang. Kelak ketika kau sudah mengerti makna kehidupan ini, kau akan merasakan betapa sayangnya mama dan papa padamu.... betapa berharganya dirimu....

Pemata hatiku....

Papa mama mencintaimu....